Minggu, 17 April 2016

Kita Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

Hi semuanya..
Well, kalian semua pasti sering denger kan kata-kata di atas. "Kita Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari" bahkan mungkin gak asing lagi. Yap, kata-kata tersebut menggambarkan seseorang yang tadinya dekat sekali dengan kita, namun berubah menjadi jauh, menjadi asing bagi kita. Aneh? Memang, hidup itu bergerak, roda itu berputar, orang-orang datang dan pergi, tapi yang terbaik akan tetap di hati.
Kadang saya ngga ngerti, mengapa semua itu bisa terjadi. Padahal, kau tahu seberapa dekat urat nadi dari tubuh kita? Yap dekat sekali. Mereka melekat dalam tubuh, mengaliri setiap jengkal tubuh kita tanpa satupun terlewat. Lantas,kau tahu seberapa jauh matahari? 149.597.870.700 meter, atau sekitar 149.597.870,7 Kilo Meter. Kebayang gak gimana jauhnya? Kalo kita umpamakan dengan keliling dunia, itu bisa dianggap berkali-kali keliling dunia. Jauh sekali. Tapi gak seperti itu juga sih. Bisa saja, yang diumpakan sejauh matahari itu, orangnya ada di sekitar kita, namun sikapnya jauh berbeda, asing. Bak orang amnesia yang sama sekali tidak mengenal kita. Dan bahkan, bisa jadi memang dia tidak lagi mau mengenal kita. Ada yang aneh? Tidak. Semua terjadi karena alasan. Namun alasan yang gak logis.
Sekuat apapun alasan itu, tetap saja itu gak logis. Kalian tahu bahwa adat timur kita yang kental, mengkhendaki silaturahim tetap berjalan. Saling memaafkan, melupakan masa lalu, dan memulai kehidupan yang baru. Namun, apakah harus sejauh matahari?
Kalian tahu siapa yang salah dalam masalah ini? Tidak? Berarti kita sama,

0 komentar:

Posting Komentar