Menulis
bagi seagian orang itu membosankan. Banyak alasannya. Mungkin ada yang lebih
suka membaca daripada menulis, mungkin tidak suka keduanya, dan masih banyak
berbagai alasan lain.
Dalam karya sastra maupun ilmiah, menulis itu sangat
penting. Menulis bisa dijadikan sebagai sarana berbagi isi hati atau bahasa
mudahnya adalah untuk curhat. Tetapi,
menariknya adalah, uneg-uneg yang kita keluarkan ini bukan ces pleng ke pokok permasalahan. Kita bisa menambahkan berbagai
kata kiasan yang puitis. Kan keren tuh dibacanya. Saya kasih contoh : Misalnya
kamu sedang galau karena teman cewe atau cowo yang kamu sukain (saya gak suka
menyebutkan kata “pacar”) lagi deket sama orang lain. Nah kamu bisa buat kayak
gini,
“Hari ini suasana
redup. Landsekap pemandangan yang indah nian kemarin, kini berubah menjadi
gelap. Pekat. Awan-awan hitam menyelimuti. Jutaan butir hujam jatuh menghujam
Bumi Pertiwi. Perih. Laksana ditusuk beribu sembilu. Menancap tepat di hati”
Maafin ya kalau kata-kata di atas agak lebay dikit. Tapi
antara lebay dan puitis itu beda loh.
Nah, kali ini
Bulan akan membagikan tips-tips yang perlu diketahui sebelum kalian menulis.
Langsung aja nih ke TKP!
Tips-tips
yang perlu diketahui sebelum kamu menulis :
1. Tentukan jenis karya apa yang hendak kamu tulis. Ada
banyak karya tulis yang bisa kamu buat.
- Dalam sastra : Cerpen, Puisi, Novel, atau kata-kata yang
mengandung pengertian hidup (quote).
- Dalam Ilmiah : Kamu
bisa membuat berbagai macam karya ilmiah. Misalnya, karya ilmiah tentang
perkembangan kelakuan anak remaja masa kini. Atau dengan topik lain yang ada di
sekitar kita.
2. Ditunjukkan untuk siapa karya tulis yang kamu buat. Tentu
dong, kalau kamu membuat suatu cerita bertema tentang cinta, masa iya untuk
dibaca sama anak SD. Jadi, tentukan juga kategori-kategorinya. Misal untuk anak
SD, ya cukuplah cerita dongeng tentang apa saja (dongeng itu fiksi, jadi boleh
tentang apa saja) tetapi tentunya mengandung amanat atau hikmah yang dapat
dimengerti oleh anak-anak.
3. Sebelum kamu mulai menuangkan isi fikiran kamu, saya
sarankan banyak-banyaklah membaca. Karena, dengan membaca, kita bisa tahu kosa
kata apa yang dipakai untuk cerita anak-anak. Dan kosa kata mana yang dipakai
untuk novel-novel remaja.
4. Lalu tentukan tema dan alur cerita (untuk yang ingin
membuat cerita). Memberi judul itu gampang, yang susah itu adalah menentukan
alur. Bagaimana kreatifitas kita dalam membuat suatu masalah yang menarik dalam
cerita. Jadi, yang harus dilakukan adalah tentukan tema. Misalnya adalah,
tentang cinta seorang cowo yang ditolak oleh cewenya karena cowo itu masih suka
ngompol. Nah, kita tentukan alur terlebih dahulu. Misalnya,
- Pengenalan kedua tokoh itu.
- Ketertarikan satu sama lain, saat si cewe belum tahu
kalau si cowonya itu masih suka ngompol.
- Nah ini dia awal konflik atau awal masalah. Si cewe itu
dikasih tahu oleh teman main cowonya bahwa si cowonya itu masih suka ngompol.
- Lalu, penanjakan masalah. Si cewenya mulai tahu dari
orang tua si cowo. Dan si cewenya sudah 100 % percaya.
- Nah ini dia klimaksnya
atau puncak masalah. Saat si cowonya ngungkapin perasaannya, si cewenya nolak
dengan alasan bahwa kamu masih suka ngompol.
- Dan sehabis puncak masalah itu ada penurunan yang diseut antiklimaks. Akhirnya si cowonya itu
merubah sikapnya untuk tidak ngompol lagi.
- Dan ceritanya berakhir bahagia (happy ending). Karena
akhirnya, si cowo diterima.
Alur diatas cuman contoh,
kalau kamu punya alur verita yang lebih menarik silakan saja di buat.
5. Nah untuk yang ingin membuat puisi, langkah awal adalah
tentukan dulu tema dan judul. Ada banyak tema, contoh : Cinta, Keindahan Alam,
kritik sosial, dan masih banyak lagi. Dan judulnya itu harus sesuai dengan tema
puisi. Contohnya, tema puisinya tentang kritik sosial anak-anak sekolahan yang
membolos di jam pelajaran, saya kasih judul “Tikus-tikus sekolahan” (itu karya
asli saya).
6. Sekarang tinggal saatnya kamu berekspresi. Tuangkan
segala kreatifitasmu ke dalam selembar kertas putih kosong itu.
Selamat mencoba!
Alfa Yuditya Nugraha
0 komentar:
Posting Komentar