Rabu, 10 Oktober 2012

Puisi Balada : Darah dibalas Darah


Darah dibalas Darah

 Karya Alfa Yuditya N.

Genting atap rumah berdenting

Rinai hujan mengguyur kampung

Membasahi pepohonan yang mematung

Bergesek beradu dahan dengan ranting

 

Burung-burung hitam melenguh

Bagai nyanyian scream di tengah pekatnya malam

Rintik hujan bagai cucuran peluh

Yang menetes di minggu yang kelam

 

Malam ini, tepat seminggu kematiannya

Tergeletak penuh bercak darah seminggu yang lalu

Tergeletak tak bernyawa di hutan yang tenang

Sungguh marah bapaknya

Melihat anak semata wayangnya, tergeletak semaput ketika ditemukan

Lantas nafas terkahir terhembus ketika ditandu ke desa

 

Begitu memuncak amarah bapaknya

Ketika ia tahu siapa pelakunya

Meretaslah emosinya

Ia berlari gontai dengan parang di tangannya

Menerobos rinai hujan yang cukup deras

Menuju dalangnya semua masalah

 

Bertemulah bapak dengan dalangnya

Muka biru kedinginan bapak

Seketika berubah

Menjadi merah padam penuh amarah

 

Saat hujan yang mengguyur lebih deras

Saat kilat dan petir menyalak bergiliran

Dan saat yang lain masih terlelap dalam tidurnya

Terdengar suara tegas mengerikan

“SPLASH!!”

 

Puaslah Bapak

Darah telah dibalas darah

Balasan yang pantas atas kematian anaknya

 

Amarah yang memuncak mereda

Berganti menjadi rasa bersalah yang tersisa

 

Lenguhan burung hitam terdengar lebih nyaring

Bersatu dengan kerongkongan yang kering

Hujan sudah mereda

Begitu juga dengan amarah Bapak

 

Namun nyanyian scream di pekatnya malam masih terdengar

Jantung bapak berdebar

Seraya menyesal dalam hati

Lalu mencoba mengendalikan diri

 

Derapan kaki terdengar

Seketika suara timah panas termuntahkan dari larasnya terdengar

Amat nyaring dalam ruangan itu

Melesat berratus-ratus kilometer per jam

 

Tepat mengenai dada kiri bapak

Sepersekian detik kemudian

Tubuh Bapak Roboh

Menghantam lantai keramik licin

 

Berkabunglah seluruh desa

Lenguhan burung hitam tak bersua

Bersatu dengan kesedihan yang terasa

Lantas tetap tak bertemu jua

 

0 komentar:

Posting Komentar